SEPAK BOLA ITU PEMERSATU
(Unitas
In Diversitas-Bersatu Dalam Perbedaan)
Br. Alfonzsh, CSA
Menerut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), persatuan adalah
gabungan (ikatan, kumpulan, dan sebagaiannya) beberapa bagian yang sudah
bersatu. Sementara kesatuan adalah perihal satu. Keesaan yang bersifat tunggal.
Berdasarkan istilah, persatuan dan kesatuan berasal dari satu kata yang berati
utuh atau tidak terpecah belah.
Sepak bola
bukan sekedar olahraga permainan. Lebih dari itu sepak bola adalah pemersatu
banyak perbedaan. Ini disentil oleh
Stefan Howells, tokoh olahraga di Afrika Selatan yang mengatakan bahwa politik memang perlu. Tetapi lewat politik
Anda hanya akan menemukan perbedaan partai-partai. Lewat bola Anda menemukan
satu-satu ideal, yang bisa membuat orang seia-sekata. Kesatuan idealisme inilah
jalan untuk mengubah masyarakat lama menuju masyarakat baru. Hal ini terlihat
dari permainan sepak bola yang mempersatukan semua unsur dalam kehidupan.
Karena bola Kristen maupun Islam, kulit putih maupun putih, anak-anak, orang
tua, bahkan wanita melupakan perbedaan yang ada diantara mereka. Memang benar
kalau permaian sepak bola tidak selalu membawa perdamaian, tetapi jika dipahami
dengan baik, keseruan bisa membuat orang lupa dengan latar belakang mereka.
Kita perlu
belajar dari sepak bola bahwa kita memang berbeda. Kita datang dari berbagai
daerah, latar belakang keluarga, gaya hidup, dan suku yang berbeda. Tetapi kita
semua adalah satu. Kita dipersatukan oleh sang pencipta. Kita boleh berbeda
pendapat tetapi bukan bermusuhan. Kita berbeda warna kulit tetapi kita adalah
saudara.
Sadar atau
tidak, kita sebenarnya adalah saudara. Sebagai sauadara kita mempunyai kekhasan
masing-masing. Kita semua semua dibentuk melalui berbagai macam pengalaman
pribadi. Hal ini menuntut dari setiap pribadi keterbukaan untuk saling menerima
untuk tetap berada dalam kebersamaan, persaudaraan dan kesatuan, serta rasa
tanggung jawab. Kita belajar dari para pemain bola yang datang dari berbagai
negara, dengan latar belakang yang berbeda. Tetapi mereka bersatu, hidup bersama
dalam satu tim. Dalam perbedaan itu mereka bersatu berjuang untuk meraih
kemenangan tim yang dibela. Hemat saya, bersatu adalah kata kunci ketika ingin menggapai
cita-cita yang sangat mulia. Setiap pribadi menyumbangkan sikap hati yang tulus
dalam berbagi hidup, pengertian dan saling membantu. “Semua orang yang telah
menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan
bersama” (Kis. 2:44).
Saya mengutip dari isi pidato Presiden Soekarno pada
peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun 1963, bahwa ratusan lidi akan
tercerai berai, tidak berguna, dan mudah patah jika tidak diikat. Namun, jika
lidi-lidi tersebut disatukan dan diikat maka tak akan ada yang mampu
mematahkannya. Demikian pula rakyat Indonesia yang harus menjaga persatuan dan
kesatuannya.
Saya
berpikir bahwa ketika kita bersatu dan bersama segala sesuatu akan kita
lakukan. Karena dalam kebersamaan akan menjadikan hal-hal sepele terasa sangat
menggembirakan. Seorang pemain pernah mengatakan bahwa jika di lapangan hijau
kita dapat memberi contoh bagaimana suatu tim yang terdiri dari latar belakang
berbeda bersama-sama dapat menghasilkan prestasi, maka prestasi itu akan
bergema bagi kesatuan seluruh dunia.
LOTIS itu aneka buah. Rujak nama lainnya. Lotis itu bisa berarti keragaman yang menyegarkan. Unitas in diversitas! Setiap pribadi menyumbangkan rasanya. Inilah kebersamaan dalam kehidupan bersama sebagai mahkluk sosial. Kita datang dari latar belakang, suku, budaya, dan agama yang berbeda. Tetapi disini mereka dipersatukan dengan semangat LOTIS; LOving (mencintai), TransformIng (mengubah), dan Serving (melayani) di tengah keanekaan manusia, komitmen untuk memberi diri bagi pelayanan kasih.
Mantap Der...
BalasHapusMantap Bruder, tingkatkan👍🙏
BalasHapusMantap Der💪...
BalasHapusMantap kae bruder🙏
BalasHapus