Selamat Datang

... di situs resmi Kongregasi Bruder St. Aloysius

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 06 Maret 2020

AKTUALISASI NILAI-NILAI PANCASILA DI SMK SANTO ALOISIUS DILANDASI OLEH SEMANGAT PERSAUDARAAN, KASIH, DAN DAMAI (PKD)

Sekolah Menengah Kejuruan Santo Aloisius yang beralamat di Jl. Ahmad Yani 8 Ruteng merupakan sekolah di bawah naungan Kongregasi Bruderan CSA. Letaknya yang cukup strategis berada di tengah kota dan berada di lingkungan Biara Bruderan CSA membuat situasi belajar di sekolah ini lebih kondusif, aman, dan jauh dari keramain. Dengan semangat para pendiri Bruderan CSA yang menekankan semangat Persaudaraan, Kasih, dan Damai atau yang lebih popular dengan sebutan PKD kemudian semangat inilah yang menjadi landasan dalam proses belajar mengajar di  SMK Santo Aloisius yang memiliki dua program kejuruan yakni, Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dan Teknik Pengelasan (TP). Sesuai dengan Visi SMK Santo Aloisius yaitu, Menjadi Sekolah Unggul di Kota Ruteng maka dalam proses penyelenggaran pendidikan berusaha untuk menyentuh semua aspek yaitu, afektif, kognitif, dan psikomotorik. Untuk mencapai ketiga aspek ini maka proses belajar mengajar tidak hanya terjadi di dalam kelas tetapi juga kegiatan lain yang dilaksanakan di luar kelas yaitu, kegiatan pembentukan karakter.

SMK Santo Aloisius memiliki kegiatan pembentukan karakter yang bersumber pada nilai-nilai Pancasila yang dalam pelaksanaanya dilandasi oleh semangat Persaudaraan, Kasih, dan Damai (PKD). Kegiatan pembentukan karakter lima belas menit sebelum masuk kelas ini merupakan kegiatan wajib yang dilaksanakan setiap hari senin sampai hari sabtu. Bentuk kegiatannya seperti, Upacara Bendera, Katolisitas, Literasi, Senam dan Kebersihan Lingkungan.  Adapun bentuk kegiatannya akan dijabarkan lebih terperinci sebagai berikut:
Pertama, Upacara Bendera.  Kegiatan pembentukan karakter yang dilaksanakan pada setiap hari senin adalah upacara bendera kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme dalam diri siwa/siswi SMK Santo Aloisius Ruteng hal ini sesuai dengan aktualisasi nilai Pancasila sila ke-3 yaitu, sila persatuan Indonesia dimana semua warga negara harus memiliki rasa cinta terhadap tanah air.
Kedua, Katolisitas. Sebagai sekolah Katolik di bawah naungan para Bruder CSA salah satu kegiatan pembentukan karakter yang tak kalah penting adalah kegiatan Katolisitas. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari selasa pagi dan sore hari setiap hari senin. Kegiatan ini bertujuan membentuk karakter siswa/siswi SMK Santo Aloisius agar memiliki sikap spiritual sebagaimana juga diamanatkan di dalam kurikulum 2013. Selain itu kegiatan Katolisitas bertujuan untuk menjadikan siswa/siswi SMK Santo Aloisius memiliki ciri khas yang sesuai dengan ajaran Gereja Katolik yaitu, berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Kekatolikan baik di lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat. Walaupun merupakan sekolah Katolik di SMK Santo Aloisius juga terdapat siswa/siswi yang beragama lain, seperti agama Islam, Hindu, dan Budha dimana dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekolah siswa/siswi tersebut saling menghargai dan menghormati satu sama lain meskipun memiliki perbedaan keyakinan. Kegiatan Katolisitas juga merupakan aktualisasi dari sila Pancasila yaitu sila Ketuhanan Yang Maha Esa dimana sebagai bagian dari masyarakat Indonesia siswa/siswi SMK Santo Aloisisus menunjukan kepercayaan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta saling menghormati antara sesama teman yang berbeda keyakinan dengan cara beribadah sesuai dengan agama dan  kepercayaannya masing-masing.
Ketiga, Kebersihan Lingkungan. Sesuai dengan Misi SMK Santo Aloisius yang ke-3 yaitu, Menyelenggarakan Pendidikan Berwawasan Lingkungan, maka dalam proses penyelenggaran pendidikan salah bentuk kegiatan pembentukan karakter yang dilaksanakan adalah kebersihan lingkungan. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk karakter siswa/siswi SMK Santo Aloisius agar peduli terhadap lingkungan. Kegiatan kebersihan lingkungan tidak hanya terbatas di lingkungan sekolah tetapi juga siwa/siswi SMK Santo Aloisius terlibat aktif dalam membersihkan lingkungan baik bersama pemerintah maupun bersama masyarakat di sekitar lingkungan sekolah. Hal ini sesuai dengan aktualisasi nilai-nilai Pancasila sila ke-5 yaitu, mencerminkan sikap kekeluargaan dan kegotongroyongan.
Selain kegiatan-kegiatan pembentukan karakter di atas siswa/siswi SMK Santo Aloisius Ruteng juga di didik untuk peduli terhadap sesama dan gemar melakukan kegiatan kemanusian. Hal ini ditunjukan dengan memberikan sumbangan berupa beras dan uang kepada beberapa Panti Asuhan yang berada di kota Ruteng, ini tentunya sebagai wujud dari semanagat Persaudaraan, Kasih, dan Damai.
Kegiatan-kegiatan pembentukan karakter di atas diharapkan mampu membentuk karakter siswa/siswi SMK Santo Aloisius Ruteng sesuai dengan nilai-nilai adat istiadat masyarakat Indonesia dimana nilai-nilai seperti, Ketuhanan, Kemanusian, Persatuan, Musyawarah, dan Keadilan menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan di lingkungan sekolah, masyarakat, maupun dalam lingkungan negara. Selain itu kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan mampu membentengi siswa/siswi SMK Santo Aloisius dari pengaruh negatif yang dapat merusak moralitas.

Yohanes Satrio Panggut, S.Pd (Pengajar Pendidikan Kewarganegaraan SMK St.Aloisius)