Kamis, 28 Januari 2021
Lantunan "Bayu Senja" by Aspiran CSA
Sabtu, 23 Januari 2021
Sekilas Sejarah Bruder CSA Indonesia
Tidak banyak yang tahu bahwa Bruder CSA adalah tarekat bruder yang pertama kali datang dan berkarya di Indonesia pada Tahun 1862. Dengan menitikberatkan pada pendampingan iman kristiani kaum muda, maka sejak kedatangannya di bumi nusantara, para bruder mengembangkan karya pendidikan formal (sekolah) dan non formal (asrama dan panti asuhan). Sampai sekarang misi awal itu terus dilanjutkan oleh generasi muda Bruder CSA yang menempa dirinya terus-menerus agar dapat menjadi pendidik dan agen perubahan melalui aneka karya di jaman sekarang. Terima kasih untuk seluruh mitra CSA yang dengan caranya masing-masing mendukung misi CSA.
Video di bawah ini mengajak kita untuk melihat secara ringkas sekilas Sejarah Bruder CSA di Indonesia.
Rabu, 20 Januari 2021
HUT ALTRI KE-54
HUT ALTRI-54
“Peserta didik di manapun mereka berada untuk terus berperan
aktif, bukan hanya dalam lingkungan sekolah, tetapi memiliki cakupan yang lebih
luas, yakni di masyarakat dan Gereja. Para Guru pun terus menjalin komunikasi dan
saling mendukung dengan mereka”
SMPK St. Aloisius-Turi |
Pada
tanggal 08 Januari 2021 yang lalu, para Bruder Santo AloisiusGonzaga (CSA)
Indonesia, secara khusus Yayasan Mardiwijaya Gonzaga patut menghaturkan syukur dan
terimakasih berlimpah kepada Tuhan, karena salah satu unit yang dikelola Yayasan
ini, yakni Sekolah Menengah Pertama (SMP) AloisiusTuri, Sleman-Yogyakarta boleh
merayakan Hari UlangTahun berdirinya yang ke-54. Hari yang penuh rahmat dan suka
cita ini dirayakan oleh para Guru, karyawan dan beberapa siswa sebagai perwakilan.
Usia setengah abad lebih
tentu bukanlah usia yang muda lagi. Dalam peziarahan hidupnya Sekolah ini telah
meluluskan ribuan siswa dan menorah berbagai prestasi, baik akademis maupun non
akademis. Tata kelola dan manajemen lembaga ini sungguh-sungguh dijalankan dengan
baik, profesional, inklusif, humanis, inovatif serta terus menjaga kredibelitas.
Kualifikasi guru dan tenaga kependidikkan juga menunjukkan pelayanan yang professional
dan mumpuni.
Dalam perjalanannya, lembaga kebanggaan Umat Somohitan ini tentu tidak terlepas dari persoalan, tantangan dan persaingan yang pelik. Hal yang demikian dinilai bukan sesuatu yang menghalangi perkembangannya hingga saat ini, justru menjadi berkat tersendiri. Bisa dipastikan bahwa tantangan dan pergulatan yang dihadapi bukan sebagai masalah tetapi sebagai rahmat yang perlu dan harus disyukuri setiap hari. Dalam mengembangkan dan membesarkan nama baik lembaga ini, setiap pribadi dengan segala eksistensinya telah memiliki andil yang begitu besar. Pasang surut yang dialami pun pasti dirasakan, terlebih situasi di tengah pandemic Covid-19 ini pasti kekurangan peserta didik/siswa. Para Guru dan para bruder tidak tinggal diam, mereka dengan giat dan penuh semangat serta percaya pada penyelenggaraan Ilahi, mulai membangun jejaring serta memanfaatkan media yang ada sehingga mendapatkan peserta didik yang cukup dan sesuai kriteria yang ada.
Tujuan dan Misi utama
SMP Aloisius Turi yakni mendidik dan membentuk siswa-siswi dari berbagai Suku,
Agama Ras Antar golongan (SARA), agar menjadi pribadi yang unggul dalam iman dan
kasih, serta memiliki kecakapan dalam berkomunikasi dengan sesame (humanis). Hadir
memanusiakan manusia, dengan pendidikan yang bermutu dan menjadi gerbang bagi anak
didiknya meraih masa depan yang cerah. Ia pun telah melahirkan tokoh-tokoh yang
berpengaruh bagi masyarakat dan bangsanya.
Sebagai bentuk rasa
syukur kepada Tuhan yang telah menyelenggarakan segala sesuatu untuk lembaga tercinta
ini, SMP St. Aloysius Turi mengadakan misa syukur secara terbatas yang
dipersembahkan oleh RD. Rafael Tri Wijayanto, Pr dengan mematuhi Protokol kesehatan.
Misa diikuti oleh para bruder CSA, aspiran, dan para guru/pegawai disiarkan secara
livestreaming sehingga peserta didik
yang tidak bisa hadir karena situasi ini tetap bisa mengikuti dan mendoakan
demi pengembangan lembaga tercinta ini.
Misa Syukur |
Dalam
homilinya, romo Tri menekan kerjasama antara guru dan siswa dari berbagai aspek
kehidupan. “Hendaknya guru selalu punya waktu bagi para siswanya, secara khusus
ketika mereka bertanya perlu direspon dengan baik. Perlu komunikasi yang baik dan
saling membangun. Seperti dalam situasi saat ini, tidak memungkinkan untuk tatap
muka. Maka dari itu perlunya peran aktif baik guru maupun siswa”. Tutur Pastor
kepala paroki Somohitan ini. Perayaan Ekaristi berlangsung kurang lebih satu
jam. Dilanjutkan dengan sambutan yang disampaikan oleh Ibu Agnes Natalia Endry Krisna
wardani, S. Pd., M, Pd, Selaku kepala SMP Aloisius Turi. Dalam sambutannya, beliau
mengajak peserta didik dimanapun mereka berada untuk terus berperan aktif bukan
hanya dalam lingkungan sekolah, tetapi memiliki cakupan yang lebih luas, yakni
di masyarakat dan Gereja. Para Guru pun terus menjalin komunikasi dan saling mendukung
dengan mereka.
Sambutan lain disampaikan
oleh Br. Alex Kadiono, CSA, M. Pd, mewakili Yayasan Mardiwijaya Gonzaga. Br.
Aleks lebih menekankan rasa syukur kepada Tuhan karena berkat dan cinta-Nya melalui
para bruder pendahulu, lembaga ini dapat berdiri kokoh kuat serta terus dipercaya
masyarakat. Ibarat karang yang dihempas sang ombak, dia tetap kokoh kuat menantan
garus zaman. Harapannya semoga semakin maju dan berkembang dalam kualitas pendidikan
dan pelayanan. Selamat dan profisiat untuk SMP AloisiusTuri, Sleman Yogyakarta.
Berkah Dalem (DD/LJ)