Ada yang istimewa dengan Komunitas CSA Mbay. Istimewanya
karena merupakan komunitas perdana
setelah CSA Indonesia berstatus mandiri (25 November 1999), terpisah dari biara
induk CSA di Oudenbosch Belanda. Cikal bakal lahirnya komunitas CSA Mbay
berawal dari dibangunnya asrama untuk usia SMP dan SMA yang bersekolah di SMP
Hanura maupun SMA K Baleriwu, seiring dengan dibukanya kabupaten baru hasil
dari pemekaran daerah. Tahun 2000 Asrama St. Aloisius diresmikan, untuk
sementara para bruder tinggal bersama anak-anak di asrama sembari menunggu
selesainya proses pembangunan biara bruderan. Tanggal 1 November 2003, biara diresmikan dan
para bruder bisa menempati komunitas baru.
Karya utama dari komunitas ini adalah asrama. Seiring dengan
semangat kemandirian yang menjadi gerakan bersama, munculah karya baru
berupa unit produksi bengkel kayu dan pertanian. Ada juga
bruder yang mengajar di SMA K Baleriwu. Sebagai ibu kota kabupaten yang baru,
Mbay punya potensi besar untuk menjadi daerah maju di daratan Flores karena
sumber daya alam yang relatif melimpah. Maka para bruderpun dituntut untuk jitu
dalam membaca tanda-tanda jaman di tingkat lokal untuk pengembangan karya dan
pelayanannya.
Komunitas CSA Mbay secara gerejani termasuk wilayah
teritorial Paroki Stela Maris Danga yang saat ini mempunyai gereja baru yakni
gereja centrum, di mana para bruder dan anak asrama setiap hari (kecuali ada
misa komunitas) merayakan Ekaristi bersama umat Allah yang lain.
Anggota komunitas CSA Mbay saat ini (2013-2014): Br.
Gregorius, Br. Ansel, Br. Inosensius, dan Br. Albert.
0 komentar:
Posting Komentar