Sebuah Puisi menjadi sebuah kenangan dan refleksi untuk kita.
BANJIR: SALAH SIAPA?
Kini Jakarta kotaku beradu nasib
terendam lagi
Aku tidak bisa kemana-mana
Hari ini aku makan apa, dimana aku
mencari makan
Jalanan digenangi air
Hidup semakin berat
Tak ada cinta lagi
Harapan menjadi sirna
Apa yang kurindukan kini terbawa
banjir
Banjir kini engkau datang kembali
Apa sebenarnya tujuanmu
Aku tak mengerti maksudmu
Apakah ini akibat karena aku dan
mereka kurang menjaga ciptaan-Nya?
Kuingin belajar sesuatu dari kisah ini
Belajar cinta akan lingkungan
Berusaha membuang sampah pada
tempat-Nya
Sehingga dikemudian hari engkau tak
datang lagi
Banjir…… kehadiranmu menggelisahkan
hati
Menakutkan, merugikan, sedih, dan
galau
Kini saya, kami dan mereka hanya
menginginkan satu hal
Yakni CINTA dan PERHATIAN
Kami memang salah
Kami merasa berdosa, kami lemah
Berilah rahmat pengampunan-Mu
Sehingga kami tetap dalam cinta-Mu.
Karya: Br. Libert, CSA
Pernah
dibacakan saat natalan bersama anak-anak Panti asuhan milik suster PI di
Jakarta, januari 2014
0 komentar:
Posting Komentar